Rabu, 26 Oktober 2011

PTK PAI Penerapan Metode Muhadasah dalam Pembelajaran Bahasa Arab Guna Peningkatan Keberhasilan Siswa Kelas VII B MTs. Negeri


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab ialah salah satu bahasa-bahasa Semiet yaitu bahasa Arab kuno yang sudah termasyhur adanya yang berada di jazirah ujung Asia barat. Bahasa Arab yang berasal dari keturunan Sam bin Nuh yang bersumber di Ujung Asia Barat kemudian berkembang dan tersebar luas ke seluruh penjuru bumi ini melalui dua fase  : (1) tersebarnya bahasa Arab dengan peperangan, kekerasan, pertengkaran, pembunuhan, perkosaan, (2) tersebarnya bahasa Arab dengan lantaran agama, ilmu pengetahuan pendidikan, pengajaran, moral, perdamaian, perekonomian, perdagangan. (Shadry: 1980:7)
Tujuan pengajaran bahasa Arab menentukan approach, metode dan teknik pengajaran bahasa itu. Approach yang di dalam bahasa Arab disebut المدخل  adalah seperangkat asumsi mengenai hakekat bahasa dan hakekat belajar mengajar bahasa. Metode (الطريقة)  adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan dengan yang lain dan semuanya berdasarkan atas approach yang telah dipilih. Teknik (الأسلوب) yaitu apa yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas dan merupakan pelaksanaan dari metode. Dengan lain perkataan, approach, metode dan teknik mempunyai hubungan yang erat sekali dengan tujuan pengajaran bahasa. (Arsyad : 2002)
Oleh karena itu tujuan pengajaran suatu bahasa haruslah dirumuskan sedemikian rupa agar arah yang akan dituju tepat mengenai sasaran. Pengajaran bahasa Arab menurut Masri bertujuan : (a) memberikan pengetahuan dan kemahiran berbahasa Arab kepada siswa sebagai salah satu bahasa ilmu pengetahuan dan komunikasi (b) memberikan kemampuan berbahasa Arab kepada siswa agar dapat berbicara, membaca, dan menulis (c) menyiapkan siswa supaya memiliki pengetahuan dan kemampuan berbahasa Arab sebagai syarat untuk melanjutkan studi ke dalam dan ke luar negeri yang menggunakan bahasa Arab (d) menyiapkan siswa supaya mampu berbahasa Arab sebagai bekal untuk bekerja pada bidang-bidang yang menggunakan bahasa Arab seperti informasi, pariwisata, pelayanan jasa baik di dalam maupun di luar negeri terutama di Timur Tengah (e) siswa dapat memahami Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam.
Dalam mengajarkan bahasa Arab hendaknya dimulai dengan percakapan, meskipun dengan kata-kata yang sederhana yang telah dimengerti dan dipahami oleh anak didik. Selain itu diharapkan untuk mengaktifkan semua panca indra anak didik, lidah harus dilatih dengan percakapan, mata dan pendengaran terlatih untuk membaca dan tangan terlatih untuk menulis dan mengarang, serta mementingkan kalimat yang mengandung pengertian dan bermakna.
Nilai pengajaran bahasa Arab merupakan efek dari pengajaran bahasa terhadap manusia dan sejauh mana efek tersebut berfungsi terhadap diri manusia. Secara garis besar nilai pengajaran bahasa itu meliputi hal-hal sebagai berikut :
(1)     Nilai Material. Dalam pengajaran bahasa diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan mengenai seluk beluk bahasa, misalnya gramatika bahasa (nahwu-sharaf), perbendaharaan bahasa/kata, pembentukan kata, perkembangan bahasa, peribahasa, dan sebagainya.
(2)     Nilai Formil (Pendidikan). Setiap guru yang mengajar tidak lepas daripada penggunaan bahasa. Pengajaran tanpa menggunakan bahasa yang baik akan menghasilkan pengetahuan yang tak karuan ujung pangkalnya. Dalam mengajar guru hendaknya introspeksi terhadap bahasa yang dipergunakannya dalam menyampaikan setiap bahan pelajaran kepada anak didiknya. Dengan mengajar guru melatih anak didiknya dengan bahasa yang baik, benar, jelas dan terang. Guru berbuat, bertindak dan berbicara (berbahasa) harus dapat menjadi suri tauladan dan contoh yang baik bagi anak didiknya.
(3)     Nilai Praktis. Ketrampilan dan kepandaian berbahasa pada seseorang berarti sanggup mendengar, menangkap, menanggapi dan mengingat sebaik-baiknya setiap apa yang didengar atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya. (Shadry : 1980 : 28)
Bahasa Arab dalam fase perkembangannya telah dijadikan sebagai bahasa resmi dunia Internasional, maka tidak berlebihan jika pengajaran bahasa Arab perlu mendapatkan penekanan dan perhatian seksama. Masalahnya sekarang adalah bagaimana meningkatkan kualitas berbahasa Arab yang masih dianggap oleh sebagian siswa sebagai bahasa yang sukar bahkan memandangnya sebagai momok, di sini peranan guru/pendidik sangat diperlukan.
Adapun penyebab gagalnya suatu pengajaran bahasa asing terutama bahasa Arab menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad (2002 : 35) ialah : (*) anak didik tidak produktif (*) anak didik mempunyai sifat ketergantungan (*) tidak ada komunikasi humanistik antara orang-orang yang ada di dalam kelas (*) perhatian tidak terfokus, tidak terlibat secara utuh (*) anak didik terlalu sering disuruh "Menghafal".
Bermula dari permasalahan di atas itulah penulis bermaksud untuk membahas salah satu metode pengajaran bahasa yang baik dan menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan  memberi judul "Penerapan Metode Muhadasah dalam Pembelajaran Bahasa Arab Guna Peningkatan Keberhasilan Siswa Kelas VII B MTs. Negeri Jabung Talun Blitar".
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas maka permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :
(1)     Bagaimana guru menerapkan metode muhadasah terhadap siswa kelas VII B dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs. Negeri Jabung Talun Blitar?
(2)     Apakah penerapan metode muhadasah tersebut dapat meningkatkan keberhasilan siswa kelas VII B MTs. Negeri Jabung Talun Blitar dalam Pembelajaran Bahasa Arab?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis paparkan, maka tujuan penelitian dalam Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
(1)     Untuk mengetahui bagaimana guru menerapkan metode muhadasah terhadap siswa kelas VII B dalam pembelajaran Bahasa Arab di MTs. Negeri Jabung Talun Blitar.
(2)     Untuk mengetahui apakah penerapan metode muhadasah tersebut dapat meningkatkan keberhasilan siswa kelas VII B, MTs. Negeri Jabung Talun Blitar.
       dalam pembelajaran Bahasa Arab.

D. Manfaat Penelitian
Dengan terungkapnya beberapa masalah tentang penerapan metode muhadasah ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi :
(1)     Siswa
-   Agar anak didik dapat melafadzkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa Arab dengan mahir dan benar.
-   Melatih pengucapan anak didik untuk terampil berbahasa Arab.
-   Melatih anak didik agar baik ucapannya dan melatih jiwa serta mental yang disiplin.
-   Melatih siswa agar terbiasa berbicara bahasa Arab di kelas.
(2)     Guru.
-   Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih bertanya di kelas dengan bahasa Arab.
-   Memberikan semangat/dorongan terhadap anak didik supaya memiliki keberanian dalam berbicara bahasa Arab.
-   Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
(3)     Sekolah.
-   Mengembangkan kemauan, minat, usaha, dan perhatian siswa melalui berbagai acara yang berhubungan dengan pengajaran bahasa Arab seperti diadakannya lomba pidato bahasa Arab di sekolah maupun antar sekolah lain.
(4)     Pengembang Kurikulum.
-   Penerapan metode muhadasah pada siswa ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian pendidikan dan sebagai pengalaman para pengajar bahasa dalam menghadapi peserta didik yang sulit memperoleh bahasa Arab.
(5)     Khasanah Ilmu.
-   Sebagai  eksperimen lanjutan di kelas-kelas bahasa dalam rangka meningkatkan pemerolehan bahasa Arab di Indonesia.
-   Melahirkan pemikiran-pemikiran baru dalam bidang pengajaran bahasa Asing terutama bahasa Arab.

E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, kemudian membuat suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran). Inilah hipotesis.
Oleh karena itu dalam merumuskan hipotesis peneliti harus berpikir bahwa hipotesisnya itu dapat diuji. Selanjutnya peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis ini. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis.
Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap :
  1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian).
  2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
Persyaratan hipotesis menurut Suharsimi Arikunto (1992 : 65) adalah sebagai berikut :
  1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
  2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variable.
  3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
Hipotesis Alternatif :
Jika guru dapat menerapkan metode muhadasah terhadap siswa kelas VII MTs. Negeri Jabung Talun Blitar maka keberhasilan dalam pembelajaran bahasa Arab akan meningka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar