Kamis, 27 Oktober 2011

contoh ABSTRAK


ABSTRAK
Laila, Badriyah, 2006, Peran Kepala Sekolah Dalam Aktualisasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Di SMPN I3 Malang. Skripsi, Jurusan: Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Dosen Pembimbing: Marno, M.Ag.
Kata-kata kunci: manajemen peningkatan  mutu berbasis sekolah, Kepala sekolah, peran.
            Sistem pendidikan yang selama ini dikelola dalam suatu iklim birokratik dan sentralistik dianggap salah satu sebab yang membuahkan keterpurukan dalam mutu dan keunggulan pendidikan di tanah air. Karena birokrasi selalu menempatkan kekuasaan sebagai faktor yang paling menentukan dalam proses pengambil keputusan. Ironisnya kepala sekolah dan para dewan guru sebagai pihak yang paling memahami realitas pendidikan berada pada tempat yang terkukung. Padahal merekalah seharusnya yang yang paling berperan sebagai pengambil keputusan dalam mengatasi berbagai persoalan sehari-hari yang menghadang upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun meraka ada dalam posisi tidak berdaya dan tertekan dengan berbagai pembakuan dalam bentuk juklak dan juknis. Namun dengan lahirnya otonomi daerah maka muncullah pula reformasi pendidikan, yang dalam hal ini kebijakan dan wewenang keputusan berada di sekolah. Ini semua diterapkan karena pendidikan merupakan bagian aset yang terpenting untuk meningkatkan harkat martabat bangsa.
Manajemen peningkatan mutu sekolah merupakan suatu pengalihan wewenang dan tanggungjawab pendidikan dan komunitasnnya, yang mana proses peningkatan mutu tersebut direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievalusasi sendiri oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan melibatkan semua elemen yang terkait dengan sekolah. Salah satu pihak yang bertanggungjawab dalam keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di sekolah ialah kepala sekolah. Maju mundurnya sebuah sekolah bergantung pada kepala sekolah karena kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan di suatu lembaga. Kepala sekolah akan menjadi figur bagi segenap warga sekolah karena berada di garda terdepan dan dapat diukur keberhasilannya. Dengan diberlakukannya otonomi sekolah, kepala sekolah mempunyai peran yang cukup signifikan dalam melaksanakan program-program yang sudah yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Karena diketahui pula, dengan kepiawayaan kepala sekolah mutu sekolah akan lebih baik. Berawal dari pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai: Peran kepala sekolah dalam aktualisasi MPMBS di SMPN 13 Malang.
Oleh karena itu maka fokus masalah skripsi ini diarahkan kepada studi tentang peranan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui MPMBS, yaitu diantaranya: (a) bagaimana persepsi dan pemahaman kepala sekolah tentang MPMBS?, (b) peran-peran apa yang dilakukan kepala sekolah dalam aktualisasi MPMBS.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus melalui pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pendekatan ini sesuai dengan fokus masalah yang mengharuskan peneliti untuk melakukan berbagai aktivitas eksplorasi untuk memahami dan menjelaskan berbagai permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini secara mendalam. Pengumpulan data dilakukan melalui berbagai tekhnik dalam pendekatan kualitatif diantaranya: observasi, wawancara, dokumentasi.
            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah telah memahami konsep MPMBS dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan kinerjanya yang telah mengarah kepada hal-hal yang dituntut dalam penerapan konsep ini. Kepala sekolah juga telah mengembangkan sebuah visi sekolah yang realistis dan rasional untuk lembaganya. Persepdi dan pemahaman kepala sekolah SMPN 13 Malang dapat ditunjukkan dengan mensosialisaikan ke segenap warga sekolah, mulai dari guru, staf, karyawan, siswa sera wali murid, mengadakan program unggulan/khusus untuk meningkatkan potensi siswa yaitu IMTAQ, conversation,  dan handalan SMPN 13 yaitu Marching Band. dan dalam aktualisasi MPMBS  orang tua dilibatkan pula, karena orang tua merupakan partner dalam mengantarkan cita-cita dan membentuk pribadi peserta didik.
 Kemudian peran-peran yang telah dilakukan oleh kepala sekolah dalam aktualisasi MPMBS diantaranya sebagai : (a) manajer: Kepala sekolah telah membuat perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, warga (guru dan karyawan) sekolah, serta mengawasi pelaksanaan peningkatan mutu sekolah, (b) pendidik, kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru antara lain: mengadakan pelatihan, mengikuti seminar, diadakannya MGMP di sekolah, dan menghadiri MGMP yang diadakan DIKNAS. Dan dalam meningkatkan prestasi pserta didik, manambah jam pelajaran, mengadakan try out, membuka program ekstarkulikuler. (c) supervisior: Kepala sekolah telah melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dalam melaksanakan program yang telah disepakti bersama. Kepala sekolah juga berusaha mengatasi permasalahan guru dengan baik, baik hal menggunakan teknik individual maupun kelompok. (d) pemimpin: Kepala sekolah telah  mengambil keputusan dengan melibatkan segenap guru dan komite sekolah dalam mengatasi problem yang di hadapi sekolah. Serta mampu mempengaruhi dan memotivasi dalam pelaksanaan peningkatan mutu sekolah misalnya dalam kegiatan IMTAQ di sekolah.
Dari kesimpulan tersebut direkomendasikan bahwa dalam aktualisasi MPMBS dituntut seorang sosok kepala sekolah yang mempunyai kemampuan, kemauan dan komitmen yang tinggi terhadap kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Di samping itu juga perlu adanya sebuah upaya penyadaran kepada seluruh warga sekolah, termasuk para orangtua siswa dan masyarakat, bahwa keberhasilan pendidikan di sekolah adalah tanggungjawab kolektif, sehingga mereka juga harus memberikan kontribusi yang nyata terhadap berbagai program yang dilakukan oleh sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar