BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu metode mengajar memiliki andil yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar.1
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama, sebagaimana yang telah peneliti alami ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMPN 4 Batu, ternyata sebagian besar peserta didik membuat kegaduhan ditengah-tengah berlangsungnya proses belajar mengajar, begitu juga wajah mereka menunjukkan kelesuan dan yang lebih penting lagi, motivasi peserta didik terhadap pembelajaran materi pendidikan Agama Islam sangat kurang, sehingga peserta didik tidak menguasai materi yang telah guru sampaikan, ketika itulah guru mempertanyakan faktor penyebabnya dan berusaha mencari jawabannya secara tepat.
Melihat kondisi tersebut peneliti sangat prihatin, sehingga peneliti berusaha mencari solusi agar tujuan pengajaran yang diinginkan dapat tercapai. Dalam hal ini guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dan menyenangkan bagi kegiatan belajar peserta didik dikelas, agar mereka memiliki dorongan (motivasi) dalam belajar materi pendidikan agama Islam.
Salah satu kegiatan atau cara yang harus peneliti lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Boleh jadi dari sekian keadaan salah satu penyebabnya adalah faktor metode. Karena penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.2
Sebagaimana pendapat dari Roestiyah (1989:1) yaitu guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah seorang guru harus menguasai tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dari sini dapat dipahami bahwa metode yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
Adapun motivasi ekstrinsik menurut Sardiman adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.3
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mencoba menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan kaberagaman karakteristik yang dimiliki peserta didik, sehingga diharapkan penerapan metode ini mampu menjawab permasalahan yang terjadi di kelas, sehingga proes belajar mengajar dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi problem yang sedang terjadi dikelas serta mampu memberikan metode baru tentang penggunaan metode jigsaw dalam pengajaran materi pendidikan Islam. Dalam hal ini peneliti juga memperhatikan bagaimana pelajaran itu hendak disampaikan atau metode apakah yang paling tepat untuk suatu pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini berjudul; “Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMPN 4 Batu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar