BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki era globalisasi dan pasar bebas manusia dihadapkan pada sebuah perubahan yang multi dimensi baik menyangkut IPTEK maupun IMTAQ yang juga diwarnai berbagai kasus dekadensi moral dan degradasi nilai-nilai religius yang menuntut adanya kearifan semua pihak terutama para guru agama untuk memfungsikan pendidikan agama islam secara optimal guna mencipta timbulnya berbagai kasus amoral.
Disisi lain kita ketahui porsi mata pelajaran pendidikan agama disekolah atau madrasah berdasarkan kurikulum tahun 1994 semakin dirampingkan, hal tersebut tentunya menuntut kemampuan para guru agama islam untuk dapat memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam menyebar kualitas hasil pembelajaran pendidikan agama islam bagi peserta didiknya sedangkan fakta dilapangan menunjukakkan banyak sekali proses pembelajaran pendidikan agama islam yang kurang applicable sehingga kurang mampu merangsang pola piker siswa dalam hal yang berkaitan dengan pendidikan keagamaan dan problematikanya. Sehingga yang terjadi adalah mereka mengerti berbagai hal tentang pendidikan agama islam khususnya yang berhubungan dengan ilmu fiqih tetapi mereka kurang mampu merespon berbagai masalah keagamaan yang terjadi dilingkungn mereka, apabila mencoba mencari akar masalah untuk kemudian menemukan problem solvingnya, diantara hal penyebab diatas adalah karena masih banyak pendidik yang hanya transfer of knowledge tanpa memasukkan berbagai landasan dan komponen kurikulum yang berpengaruh terhadap kesampingkanya penggunaan metode, strategi maupun media yang sesuai dengan materi dan kondisi lingkungan siswa.
Pendidikan agama islam sebagaimana tercantum dalam GBPP PAI 1994 berfungsi sebagai pengembang, penyalur, pencegahan, penyesuaian, sumber nilai, dan pengajaran.
Ø Sebagai Pengembang
Berarti kegiatan pendidikan agama islam berusaha untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
Ø Sebagai Penyaluran
Berarti kegiatan pendidikan agama islam berusaha menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat khusus untuk dikembngkan agar bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Ø Sebagai Perbaikan
Berarti kegiatan pendidikan agama berusaha untuk mencegah dan menangkal hal-hal negatif dan lingkunganya serta budaya asing yang dapat membahayakan peserta didik.
Ø Sebagai Penyesuaian
Berarti kegiatan pendidikan berusaha membimbing peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya baik fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengarahkanya untuk dapat merubah lingkunganya sesuai dengan ajaran agama islam.
Ø Sebagai Sumber Nilai
Bearti kegiatan pendidikan agama berusaha memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Ø Sebagai Pengajaran
Kegiatan pendidikan agama berusaha untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan secara fungsional.
Realisasi dari berbagai fungsi pendidikan agama islam tersebut bermuara pada pembentukn kesalehan atau kualitas pribadi juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial, dalam artikulitas atau kesalehan pribadi diharapkan mampu memancar dalam kehidupan sosial. Pendidikan atau pembelajaran pendidikan agama diharapkan mampu membangun pola fikir peserta didik terhadap materi yang diberikan, serta mengembangkan kemampuan mereka untukmerespon kasus atau kondisi lingkungan keagamaan dimana mereka tinggal, sehingga materi yang diberikan bersifat Applicable.
Dari uraian diatas telah diketahui akan pentingnya penyajian materi dengan metode dari berbgai fenomena keagamaan yang aktual sehingga peserta didik tidak hanya mampu menguasai berbagai materi tetapi mereka juga memiliki kemampuan merespon berbagai masalah keberagaman dilingkungan mereka.
Karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul:
“PENERAPAN METODE STUDI KASUS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN FIQIH DI MTs NEGERI MALANG III”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalah sebagai berikut:
1. Apakah dengan menerapkan metode studi kasus motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan ?
2. Bagaimana metode studi kasus dilaksanakan dikelas VII-D MTs Negeri Malang III ?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat diterapkanya pelaksanaan metode studi kasus tersebut?
4. Bagaimana pengaruh penerapan studi kasus terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan agama ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasrkan pada rumusan masalah diatas, penelitian bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode studi kasus motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode studi kasus dikelas VII-D MTs Negeri Malang III.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan studi kasus di kelasVII-D MTs Negeri Malang III
4. Untuk mengetahui pengaruh panerapan metode studi kasus terhadap peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam Khususnya ilmu fiqih yang kami ajarkan di MTs Negeri Malang III
D. Manfaat Penelitian
Penelitian metode studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Lembaga
Memberikan masukan pada sekolah dalam penerapan metode studi kasus sebagai bahan pertimbangan dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran agama apalagi di MTs Percontohan yang kami tempati.
2. Guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan motivsi siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama melalui penerapan metode studi kasus.
3. Siswa
Membangun kemampuan berfikir siswa melalui penyajian materi studi kasus, agar mereka memiliki kemampuan merespon berbagai masalah keagamaan dilingkungan mereka, sehingga mata pelajaran bersisfat Applicable.
4. Peneliti
Menambah pengetahuan dalam bidang penerapan metode dan menambah wawasan dalam bidang penelitian, menambah pengalaman dalam pengembangan pembelajaran pendidikan agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar